Terima Kasih, Ngeng

“Time spent with cats is never wasted.” ~ Sigmund Freud.

Ia datang, dan ia pergi. Itulah ‘Ngeng’ atau nama yang diberi oleh tuan yang membelanya, ‘Maisarah’. Kami panggil kucing tersebut dengan panggilan Ngeng, sebab bila ia mengeow, memang bunyi ‘ngeng’ pun. Jadi, nama Ngeng terus lekat pada kucing tersebut. Dah nama Maisarah, memang sah-sah kucing nie kucing betina.

Ngeng.

Kami sekeluarga tak bela kucing pun. Tak bela any kucing pun. Termasuklah Ngeng. Ngeng nie kepunyaan jiran kami. Cuma, Ngeng rajin sangat datang rumah kami untuk bermain dengan anak-anak Mama. Especially dengan Inas.

Ngeng datang ke rumah kami dalam 2 tahun lepas. Ketika musim PKP (Perintah Kawalan Pergerakan). Kucing nie, kalau secara luarannya memang tak nampak manja pun. Macam ia ada pride. Takkan sewenang-wenang nya bagi orang bermanja dengan ia. Tapi, masa Ngeng datang ke rumah kami, ia minta untuk bermanja dengan anak-anak Mama. Syahir dan Inas rajin sangat melayan Ngeng.

Ngeng datang ke rumah almost setiap hari. Datang ikut masa dia. Cukup masa, dia akan balik ke rumah tuan dia, untuk makan dan tidur. Bila time untuk bermain, atau hendak lepak, ia akan datang ke rumah kami.

Pada awalnya, Mama tak berapa nak layan Ngeng. Syahir dan Inas sahaja yang rajin melayan Ngeng. Tapi, Ngeng pandai ambil hati. Pandai bermanja. Pandai juga jual mahal.

Ngeng selalu tidur / lepak atas mesin basuh yang terletak di belakang rumah kami. Suka bagi perut dia untuk diusap. Paling tak tahan, bila ia mengoew bunyi ‘ngeng’, memang minta untuk bermanja. Bila Mama bersembang dengan Ngeng, pandai pula ia menjawab. Seolah-olah Ngeng sedang bersembang dengan Mama. Ayah kata kucing nie ramah sangat. Rajin melayan kita bersembang.

Makin lama, Ngeng sudah menjadi sebahagian dalam keluarga kami. Bila kami keluar dari rumah, kalau nampak Ngeng, Mama akan pesan pada ia, “Ngeng, tolong jaga rumah.” By the time kami balik, Ngeng setia menunggu di depan rumah, seolah-olah sedang menjaga rumah kami. Port ia tidur pun banyak. Bukan setakat atas mesin basuh, atas bumbung kereta Mama, depan pintu rumah, di sebalik rak kasut dan bawah kereta Mama. Habis penuh bulu melekat kat kasut kami, sebab selalu sangat ia tidur kat celah-celah rak kasut kami…^^;;

Sejak Syahir tinggal di asrama, jarang sangat dapat bermain dengan Ngeng. Bila Syahir balik bercuti, Ngeng mesti akan cari Syahir.

Kadang-kadang, ia suka main kejar-kejar dengan Inas. Setiap waktu petang, Ngeng setia menunggu Inas pulang dari sekolah. Ngeng akan tunggu depan rumah tuannya. Nampak Inas balik, Ngeng slowly akan datang pada Inas. Inas akan pergi pada Ngeng, terus dukung Ngeng macam dukung baby. Walaupun Ngeng mengeow macam tak redha di dukung, tapi saban setiap hari ia akan datang mencari Inas. Sebab hendak bermain dengan Inas.

Ngeng paling suka teman Mama ketika Mama menyapu di luar rumah. Kalau Mama sedang kutip daun kering untuk buang di dalam plastik sampah, Ngeng akan bermain dengan plastik sampah tersebut. Kadang-kadang, ia akan baring di kawasan yang Mama hendak sapu. Sengaja menghalang Mama untuk menyapu kawasan tersebut. Bila Mama berjalan ke belakang rumah, ia akan lari terkengkang-kengkang kejar Mama. Aduhai, kucing nie pun, jalan terkengkang-kengkang.

Bila time hujan, Ngeng akan mengeow sekuat hati. Duduk depan pintu rumah. Tapi, Mama tak pernah benarkan Ngeng masuk ke dalam rumah pun. Memang kami takder niat untuk bela any kucing pun.

Kadang-kadang, Ngeng suka sangat bawa ‘hadiah’ kepada kami. Letak depan pintu rumah. Cicak, tikus, katak dan pelbagai lagi. Masa Ngeng ada, memang Cik Tikus berkurangan kat rumah nie. Rajin Ngeng tolong tangkap. Terima kasih, Ngeng.

Ngeng kena hempap dengan boyfriend Ngeng, Bu. Nampak tak Ngeng macam tersepit di celah-celah antara Inas dan Bu? ^^;;

Kalau kami tengah jogging, kadang-kadang Ngeng ikut jogging sekali. Tapi satu round jer. Lepas tue, ia penat. Ya lah, Ngeng nie memang gendut pun. Duduk lah depan gate rumah kami sambil tunggu kami habis jogging. Sambil-sambil tue, ia sibuk mandi. Jilat habis satu badan. Sabar menanti kami habis jogging.

Ngeng nie very protective. Tak bagi mana-mana kucing lain lalu depan rumah kami. Memang boleh gaduh dengan kucing-kucing lain dan Ngeng sangat garang. Kalau ada kucing jantan datang mengorat pun, memang Ngeng halau jer. Cuma ada satu jer kucing jantan yang boleh lepak kat rumah kami. Kami assume tue boyfriend Ngeng. Inas letak nama kucing jantan tue, namanya ‘Bu’. So, Ngeng and Bu. Ngeng dan Bu nie sangat mesra. Rajin tolong jilat each other, main kejar-kejar di perkarangan rumah kami.

Ngeng dan boyfriend nya, Bu. Ngeng + Bu.

Banyak sangat kenangan kami dengan Ngeng. Walaupun kami tak bela, akan tapi, kami semua sangat sayangkan Ngeng. Even Ayah yang tak berapa nak layan kucing, sayang sangat kat Ngeng. Ayah selalu jer dukung Ngeng, layan Ngeng. Ngeng pun rajin teman Ayah kalau Ayah sedang jemur baju di belakang rumah.

Aktiviti selepas Inas balik dari sekolah. Main dengan Ngeng + Bu. Dua-dua pun hendak bermanja dengan Inas.

Ketika Mama menulis entry ini, kami semua diberitahu oleh tuan Ngeng dalam 3 hari lepas, yang Ngeng sudahpun takder. Mati sebab accident. Tuan Ngeng jumpa Inas, bagitahu pada Inas. Tuan Ngeng tanam Ngeng dekat area padang depan rumah kami. Masa Inas dapat tahu, Inas terus lari masuk dalam rumah. Inas sedih. Bila Inas bagitahu Mama, Mama sedih sangat.

Patutlah sudah seminggu lebih Ngeng tak datang rumah kami. Kelibat pun tak nampak. Kadang-kadang kami intai kat rumah jiran kami, kot-kot boleh nampak Ngeng. Tapi Ngeng takder. Rupa-rupanya, seminggu yang lepas, Ngeng mati accident. Hari yang Ngeng accident, pagi tue Inas masih bermain dengan Ngeng. Siap Inas dukung Ngeng lagi. Ngeng dok main kejar-kejar dengan Inas. Tak sangka hari yang sama, Ngeng meninggalkan kami semua.

Malam tue, lepas Mama dapat tahu yang Ngeng dah takder, Mama menangis. Sebab rasa kehilangan. Sampai hari nie, Mama masih teringatkan Ngeng. Mama sapu depan luar rumah, Mama cari Ngeng. Tak sangka kan, kami tak bela pun kucing nie, tapi kehilangan ia, kami rasa sangat-sangat. Mama sedih sangat-sangat.

Terima kasih, Ngeng, sebab sudi hadir dalam kehidupan kami. Kami semua, sayang sangat-sangat kat Ngeng. Terima kasih sebab sudi menghiburkan hidup kami. Terima kasih banyak-banyak, Ngeng.

Ngeng dalam kenangan. Terima kasih, Ngeng.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...